Segumpal darah dan segenggam asa
Waktu terus berputar. Desi duduk di beranda kamarnya sambil terus menatap langit petang itu. Petang yang mendung, “ah tak ada jingga”, gumamnya. Perlahan dan pasti, gerimis pun turun. Desi masuk ke dalam mengambil jaket untuk sedikit menghangatkan tubuhnya. Setelah Desi memakai jaket, ia kembali ke beranda dan duduk menatap hujan dengan penuh gelisah yang bersauh […]
Read more "Segumpal darah dan segenggam asa"